takkan kutukar duka cita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
dan tak akan kutumpahkan airmata kesedihanku yang mengalir di setiap bagian dari diriku
yang ku ubah menjadi sebuah gelak tawa ceria yang kusembunyikan sesuatu kesakitan mendalam.
setetes airmata yang jatuh di hatiku
membuatku sadar akan cinta dan kasih sayang
yang memberiku sebuah pemahaman rahasia kehidupan
setetes airmata menyatukan diriku dengan mereka yang sedang patah hati
seulas senyuman menjadi sebuah tanda kebahagiaan yang mendalam
aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan yang mendalam
dari pada jika aku hidup menjemukan dan putus asa
aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang mendalam
lantaran telah ku saksikan mereka yang mengeluhkan hasrat dan kerinduan
dan itu lebih manis dari pada melodi yang termanis
ketika malam tiba
bunga mengatupkan kelopaknya dan tidur dalam belaian kasih sayang sang bulan
yang memeluk kerinduannya
saat pagi menjelang
ia buka bibirnya demi menyambut ciuman matahari
kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan
air laut menguap naik ke langit dan membentuk sebuah awan
awan yang mengapung di atas perbukitan dan lembah-lembah hingga berjumpa angin
jatuh bercucuran ke padang bergabung bersama aliran air sungai
dan kembali kerumahnya , kembali ke laut
kehidupan awan adalah suatu perpisahan dan perjumpaan kembali
bagai setetes airmata dan seulas senyuman
dan, kemudian jiwa menjadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar
bergerak di dunia melintasi bagai gumpalan awan di atas gunung dukacita
demi berjumpa dengan angin kematian kembali ke asalnya
menuju samudera cinta dan keindahan - kembali kepada Tuhan
Rabu, 26 Oktober 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar