air mata

tengah malam
terbangun karena kesalahan
duduk terdiam menitihkan airmata
perlahan mulai membasahi pipinya
hingga akhirnya tersendu
menginggat perkataannya
menginggat semua kejadian yang baru saja dia alami
menangis
semakin deras air matanya
tanpa siapa pun yang mengetahuinya
terus hingga ia puas
hingga dia lelah
hingga dia terlelap
hingga pagi menjelang
menangis
karna seorang yang tak bisa ia gapai
tak bisa ia sentuh
salahkah
dosakah
apa perasaan itu sesakit itu
apakah cinta itu menyakitkan ?
semua pertanyaan muncul dibenaknya
setiap tetes air matanya yang jatuh
tak satu pun menjawab pertanyaan-pertanyaannya
tak satu pun
kembali ia tundukan
dan renungkan
ucapannya
perkataannya
penyesalannya
terdalam
ia dongkakan kepalanya
ia pandang langit-langit kamarnya
dengan masih air mata yang berjatuhan
ia pejamkan matanya
lalu berdoa
semoga semuanya baik-baik saja
dosa itu masih ada di dadanya
yang selalu membelengunya
dosa kepada dia
dosa kepada wanita yang baik hatinya
perlahan
ia tutup matanya
lalu terlelap
dengan tetesan air mata
hingga pagi membangunkannya dari tangisannya